Risalah Mujahidin – Jenderal Haji Sir Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin, adalah Sultan ke-29 dan Yang Di-Pertuan Brunei Darussalam serta Perdana Menteri pertama Brunei Darussalam. Lahir 15 Juli 1946, sebagai putra sulung Omar Ali Saifuddin III, Sultan Brunei ke-28.
Pada 1961 Hassanal Bolkiah diangkat menjadi putra mahkota, dan menjadi sultan pada 5 Oktober 1967. Kemudian pada 1 Agustus 1968 dinobatkan sebagai Raja, setelah ayahnya turun tahta secara sukarela. Sebagai Negara protektorat Inggris hingga 1984, Bolkiah mendapat gelar kehormatan ‘Sir’ dari Ratu Elizabeth II Britania Raya.
Pendidikan Sultan mulai sekolah menengah utama di Lembaga Victoria Malaysia Kuala Lumpur. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Royal Akademi Militer Sandhurst pada Oktober 1967, namun kembali ke Brunei untuk menjadi Putra Mahkota beberapa bulan sebelum kelulusannya.
Pola hidup Bolkiah khas bergaya ningrat, mewah, boros dan borjuis. Kediaman resminya adalah Istana Nurul Iman, terdiri dari 3.400 kamar, 290 kamar mandi, mempunyai 7000 lebih mobil. Luas istananya 2.152.782 kaki (200.000 m²), istana kedua terbesar di dunia setelah Beijing’s Forbidden City (720.000 m²). Istana adalah kediaman resmi sekaligus Kantor Sultan dan Yang Di Pertuan, kantor Grand Chamberlain.
Keahliannya berbisnis menjadikan Sultan sebagai salah satu raja terkaya di dunia dengan harta berjumlah US$ 20 miliar (Rp 216,9 triliun). Ia mengoleksi lebih dari 7.000 mobil super mewah, paling mahal dan tercepat di dunia. Berbagai perhiasan antik super mahal pun menjadi koleksi pribadinya.
Sultan Bolkiah telah mempersiapkan Putra mahkota dan pewaris Kerajaan Brunei, yaitu Pangeran Al-Muhtadee Billah anak tertua dari istri pertamanya, Raja Isteri Pengiran Anak Saleha.
Alhamdulillah, di masa tuanya, Sultan Hassanal Bolkiah kembali ke jati dirinya sebagai Raja Muslim, dan mendeklarasikan berlakunya Syariat Islam di Kerajaan Brunai Darussalam. Semoga husnul khatimah.