Al-Hadits: Mengantisipasi Tipu Daya Dunia

Oleh Ustadz Muhammad Thalib

Risalah Mujahidin – Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَوْ رَأَيْتُمُ الْاَجَلَ وَمَسِيْرَهُ لَاَبْغَضْتُمُ اْلاَمَلَ وَغُرُوْرَهُ ، وَمَا مِنْ أَهْلِ بَيْتٍ إِلاَّ وَمَلَكُ الْمَوْتِ يَتَعَاهَدُهُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ ، فَمَنْ وَجَدَهُ قَدِ انْقَضَى أَجَلُهُ قَبَضَ رُوْحَهُ ، فَإِذَا بَكَى أَهْلُهُ وَجَزَعُوْا قَالَ :لِمَ تَبْكُوْنَ ؟ وَلمَ تَجْزَعُوْنَ ؟ فَوَ اللهِ مَا نَقَصْتُ لَكُمْ عُمُرًا وَلاَ حَبَسْتُ لَكُمْ رِزْقًا ! مَا لِي ذَنْبٌ ، وَإِنَّ لِي فِيْكُمْ لَعَوْدَةٌ ثُمَّ عَوْدَةٌثُمَّ عَوْدَةٌ حَتَّى لاَ أُبْقِي مِنْكُمْ أَحَدًا . (الديلمي – عن زيد بن ثابت)

“Sekiranya kalian dapat melihat jarak antara ajal dengan diri kalian, pasti kalian membenci angan-angan dan tipu daya dunia. Tidak ada sebuah rumah pun tanpa kehadiran malaikat secara rutin ke rumah itu dua kali setiap hari. Bila seseorang dari keluarga di rumah itu telah sampai ajalnya, maka malaikat mencabut nyawanya. Jika ada keluarganya yang menangis dan bersedih, maka malaikat berkata, Mengapa kalian menangis dan bersedih? Demi Allah, saya tidak mengurangi umurmu dan tidak juga merampas rezekimu. Aku tidak punya dosa terhadap dirimu. Aku akan datang secara berkala kepada kalian sehingga tidak aku sisakan seorang pun di antara kalian, melainkan pasti aku cabut nyawanya. (HR. Dailami dari Zaid bin Tsabit)

Manusia tidak diberi kemampuan oleh Allah untuk dapat melihat jarak antara dirinya dengan ajalnya. Tujuannya agar manusia tidak hidup dalam kondisi ketakutan terus- menerus. Sebab kondisi ketakutan yang mencengkeram jiwa manusia mengakibatkan rasa putus asa, tidak punya semangat hidup, tidak punya cita-cita bahkan tidak punya selera untuk makan sekalipun. Artinya manusia akan kehilangan selera dan daya tahan hidup.

Lalu apa fungsi manusia dijadikan lupa terhadap kematiannya? Hal ini terjawab dengan sendirinya dalam hadits di atas, yaitu supaya manusia memiliki angan-angan dan harapan-harapan palsu. Dengan adanya angan-angan dan harapan palsu pada diri manusia, muncul semangat yang berlebihan untuk mengejar kesenangan dunia dan melupakan akhirat. Hal inilah yang Allah peringatkan dalam firman-Nya:

Wahai Muhammad, janganlah kamu tertipu oleh keberhasilan usaha orang-orang kafir yang mendatang­kan keuntungan besar di Madinah. Semua keberhasilan itu hanyalah kesenangan sementara bagi mereka di dunia. Kemudian di akhirat kelak, tempat tinggal mereka adalah neraka Jahanam. Neraka Jahanam adalah seburuk-buruk tempat tinggal.” (QS. Ali’Imran [3]: 196-197)

Pada ayat di atas dijelaskan bahwa, seorang Nabi pun tidak terlepas dari peringatan Allah untuk tidak tertipu oleh pola hidup orang-orang kafir yang dituntun oleh angan-angan dan harapan-harapan palsu dalam mengejar kesenangan dunia. Sebab gara-gara angan-angan dan harapan-harapan palsu inilah orang-orang kafir dengan sengaja melupakan akhirat. Akibat melupakan akhirat dan mengejar kesenangan duniawi sepuasnya, membuat orang-orang kafir merasa enjoy saja melakukan segala macam bentuk perbuatan dosa dari yang kecil sampai yang besar. Bahkan tidak sedikit orang yang mengaku muslim, pandai baca Al-Qur`an, mahir membaca hadits, tidak mampu menghindarkan dirinya dari tipuan angan–angan dan gemerlapnya kemewahan dunia.

Sebagai contoh konkret, Menteri Agama Said Agil Husein Al Munawar dan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq yang terkena musibah penjara kasus korupsi. Mengapa kedua orang ini kita sebut dalam artikel ini? Hal ini untuk menjadi pelajaran, bahwa kepakaran seseorang dalam bidang Al-Qur`an dan hadits sekalipun, kalau mengikuti angan-angan dan harapan palsu, pasti akan lupa akhirat, sehingga enjoy melakukan perbuatan dosa besar.

Hadits di atas dengan tegas mengingatkan setiap manusia, muslim maupun kafir, bahwa mereka senantiasa dikunjungi oleh malaikat maut setiap hari dua kali.

Ketika tiba ajalnya, malaikat maut ini tanpa basa-basi langsung mencabut nyawa yang bersangkutan. Ketika keluarga sang mayit menangis dan bersedih, malaikat maut pun berkata:

“Kenapa kalian menangis dan bersedih. Demi Allah, saya tidak mengurangi umurmu dan tidak juga merampas rezekimu. Aku tidak punya dosa terhadap dirimu. Aku akan datang secara berkala kepada kalian sehingga tidak aku sisakan seorang pun di antara kalian, melainkan pasti aku cabut nyawanya.”

Setiap orang sudah diberi waktu cukup lama untuk menyiapkan diri dengan amal shalih guna kepulangan dirinya ke akhirat. Tetapi kenapa manusia mengabaikan? []

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll to Top