Oleh Al Ustadz Muhammad Thalib
Risalah Mujahidin – Benarkah Shalat Tasbih itu ada tuntunannya dari Rasulullah Saw?
Jawab:
Shalat Tasbih, yaitu shalat sunah yang dilakukan untuk mengagungkan Allah dan mensucikan diri pelakuknya dari segala macam dosa atau perbuatan yang dimurkai oleh Allah. Dengan melakukan Shalat Tasbih, kita mohon kepada Allah, semua dosa yang pernah kita lakukan diampuni oleh Allah, dan diri kita bersih dari dosa-dosa masa lalu.
Hadits yang berkenaan dengan Shalat Tasbih diriwayatkan oleh sahabat Abbas bin Abdul Muthalib, Fadhl bin Abbas, Abu Rafi’, Abdullah bin Amr, Abdullah bin Umar, Ali bin Abi Thalib, Ja’far bin Abi Thalib, Abdullah bin Ja’far, Ummu Salamah dan Jabir bin Abdullah.
Ahli-ahli hadits yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan Thabarani. Daraquthni menyatakan bahwa hadits riwayat Tahabarani lemah, karena dalam sanadnya ada rawi bernama Ahmad bin Dawud bin Abdul Ghaffar, Abu Sahlih Al-Harani, seorang rawi yang lemah. Sedangkan hadits shalat Tasbih ini selain diriwayatkan oleh Thabarani, juga diriwayatkan imam-imam hadits di atas.
Tuduhan orang bahwa Shalat Tasbih tidak ada karena haditsnya dhaif adalah tidak benar. Bila dikatakan bahwa hadits Abu Dawud tentang Shalat Tasbih itu dhaif, juga tidak benar seluruhnya. Sebab riwayat Abu Dawud ini melalui empat sanad yang berbeda, yaitu:
- ‘Abdullah bin ‘Abbas – ‘Ikrimah – Al Hakam bin Aban – Musa bin ‘Abdul ‘Aziz – ‘Abdurrahman bin Basyar
- ‘Abdullah bin ‘Abbas – Aus bin ‘Abdullah – ‘Amru bin Malik – Ja’far bin Sulaiman
- ‘Abdullah bin ‘Amr – Aus bin ‘Abdullah – ‘Amru bin Malik – Mahdi bin Maimun – Haban Hilal – Muhammad bin Sufyan
- Jabir bin ‘Abdullah – ‘Urwah bin Ruwaim – Muhammad bin Muhajir – Ar Rabi’ bin Nafi’
Sanad pertama memang dha’if karena Musa bin Abdul Aziz adalah rawi yang dhaif. Tetapi tiga sanad lainnya shahih. Jadi menyatakan bahwa hadits Shalat Tasbih riwayat Abu Dawud semuanya dhaif tidak benar. Dengan demikian hadits shalat Tasbih derajatnya shahih, sebagaimana terbukti dari penilaian sanadnya. Sedangkan Ibnu Hajar berpendapat bahwa hadits-hadits Shalat Tasbih derajatnya hasan. Pendapat ini pun tidak seluruhnya benar, sebagaimana terbukti dari penilaian sanadnya.
***********
Cara Shalat Tasbih
Bagaimana cara yang benar melaksanakan shalat Tasbih?
Jawab:
Cara melakukan shalat Tasbih disebutkan dalam hadits berikut:
عَنْ عِكْرِمَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : يَا عَبَّاسُ ، يَا عَمَّ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، أَلا أُهْدِي لَكَ ، أَلا أَمْنَحُكَ ، أَلا أُزَوِّدُكَ ، أَلا أَهَبُ لَكَ ، أَلا أُعْطِيكَ ، أَلا أَحْبُوكَ : صَلِّ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مِنْ لَيْلٍ شِئْتَ أَوْ نَهَارٍ ، فَإِذَا كَبَّرْتَ فَاقْرَأْ مَا شِئْتَ ، وَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ قِرَاءَتِكَ ، فَقُلْ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً : الْحَمْدُ لِلهِ ، وَسُبْحَانَ اللهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ ، ثُمَّ ارْكَعْ ، فَإِذَا رَكَعْتَ ، قُلْتَ وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ : اَلْحَمْدُ لِلهِ ، وَسُبْحَانَ اللهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ ، ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ ، فَقُلْ عَشْرَ مَرَّاتٍ قَبْلَ أَنْ تَخِرَّ سَاجِدًا ، ثُمَّ اسْجُدْ فَقُلْهَا عَشْرًا وَأَنْتَ سَاجِدٌ ، ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ ، فَقُلْهَا عَشْرًا ، ثُمَّ اسْجُدِ الثَّانِيَةَ ، فَقُلْهَا عَشْرًا وَأَنْتَ سَاجِدٌ ، ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ فَقُلْهَا عَشْرًا قَبْلَ أَنْ تَقُومَ ، ثُمَّ قُمْ فَاقْرَأْ كَمَا قَرَأْتَ ، ثُمَّ قُلْهَا خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً بَعْدَ أَنْ تَقْرَأَ ، ثُمَّ قُلْهَا عَشْرًا عَشْرًا كَمَا قُلْتَ فِي الرَّكْعَةِ الأُولَى : ثُمَّ الْبَاقِيَتَيْنِ ، فَإِنَّهُ يُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ صَغِيرُهُ وَكَبِيرُهُ ، وَحَدِيثُهُ وَقَدِيمُهُ ، وَعَمْدُهُ وَجَهْلُهُ ، وَسِرُّهُ وَعَلانِيَتُهُ كُلُّهَا ، إِنِ اسْتَطَعْتَ كُلَّ يَوْمٍ مَرَّةً ، وَإِلا فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً وَإِلا فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً ، وَإِلا فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً ، وَإِلا فَفِي كُلِّ عُمُرِكَ مِنَ الدُّنْيَا مَرَّةً وَاحِدَةً .
Dari ‘Ikrimah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Wahai ‘Abbas, wahai paman Rasulullah saw., maukah engkau saya beri hadiah? Maukah engkau saya beri sesuatu? Maukah engkau saya beri bekal? Maukah engkau saya beri hibah? Maukah engkau saya beri sesuatu? Maukah engkau saya beri kenang-kenangan? Shalatlah 4 raka‘at, terserah kamu pada malam hari atau siang hari. Jika engkau telah bertakbir, bacalah ayat Al-Qur’an sesukamu. Jika engkau telah membacanya, bacalah sebanyak 15 kali alhamdulillaah, wa subhaanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, kemudian ruku‘lah. Jika engkau ruku‘, bacalah sebanyak 10 kali alhamdulillaah, wa subhaanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, kemudian bangkitlah, lalu bacalah 10 kali bacaan tersebut sebelum sujud, kemudian sujudlah, lalu bacalah 10 kali bacaan tersebut ketika sujud. Selanjutnya, bangkitlah, lalu bacalah bacaan tersebut sebanyak 10 kali, kemudian sujudlah untuk kedua kalinya dan bacalah bacaan tersebut 10 kali ketika sujud, kemudian bangkitlah, lalu duduklah dan bacalah bacaan tersebut 10 kali sebelum berdiri ke raka‘at berikutnya, kemudian berdirilah, lalu bacalah seperti bacaanmu sebelumnya, kemudian ucapkanlah 15 kali bacaan tersebut setelah engkau membaca ayat Al-Qur’an, kemudian bacalah bacaan tersebut 10 kali 10 kali seperti yang telah engkau lakukan pada raka‘at pertama, kemudian lakukan pula pada 2 raka‘at berikutnya. Dengan begitu dosa-dosamu yang kecil dan dosamu yang besar diampuni, baik yang baru maupun yang lama, yang disengaja maupun tidak, yang tersembunyi maupun terang-terangan. Jika kamu sanggup, lakukan sehari sekali; jika tidak, setiap minggu sekali; jika tidak, setiap bulan sekali; jika tidak, setahun sekali; dan jika tidak sanggup, sekali sepanjang umurmu di dunia.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)
Shalat Tasbih dilakukan 4 raka‘at sebagaimana shalat ‘Isya’ dengan beberapa tambahan cara bacaan.
- Setelah Takbiratul Ihram lalu membaca surah Al-Fatihah dan ayat Al-Qur’an dilanjutkan membaca bacaan berikut 15 kali.
اَلْحَمْدُ لِلهِ ، وَسُبْحَانَ اللهِ ، وَلا إِلَهَ إِلا اللهُ ، وَاللهُ أَكْبَرُ .
alhamdulillaah, wa subhaanallaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar
“Segala nikmat karunia hanyalah milik Allah, Allah Maha-suci, dan tiada tuhan selain Allah, serta Allah Mahaagung.”
- Ketika ruku‘ membaca bacaan tersebut 10 kali.
- Ketika i‘tidal sebelum sujud membaca bacaan tersebut 10 kali.
- Ketika sujud membaca bacaan tersebut 10 kali.
- Ketika duduk antara 2 sujud membaca bacaan tersebut 10 kali.
- Ketika sujud kedua membaca bacaan tersebut 10 kali.
- Ketika duduk istirahat membaca bacaan tersebut 10 kali.
- Ketika berdiri pada raka‘at kedua setelah membaca surah Al-Fatihah dan ayat Al-Qur’an dilanjutkan membaca bacaan tersebut 15 kali.
- Selanjutnya, membaca bacaan tersebut 10 kali-10 kali seperti pada raka‘at pertama, kemudian duduk Tahiyat Awal.
- Kemudian melanjutkan raka‘at ketiga dan keempat seperti dilakukan pada raka‘at pertama dan kedua, lalu duduk Tahiyat Akhir kemudian Salam.
Shalat Tasbih boleh dilaksanakan kapan saja, siang atau malam hari. Dianjurkan untuk melakukan satu kali seumur hidup dan sebaiknya setiap hari satu kali.
Wallahu’alam bish shawab…