Momok Radikalisme Menyandera Gerakan Islam
Radikalisme dalam pengertian politik, adalah orientasi politik yang menghendaki perubahan revolusioner dalam pemerintahan dan masyarakat menggunakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama. […]
Radikalisme dalam pengertian politik, adalah orientasi politik yang menghendaki perubahan revolusioner dalam pemerintahan dan masyarakat menggunakan kekerasan dengan mengatasnamakan agama. […]
Nama ISIS tiba-tiba menggumpal menjadi gerakan transnasional yang menakutkan. Tidak hanya tangguh melibas ratusan tentara Irak dengan berani. Tapi juga
Fenomena marginalisasi umat Islam, nampaknya menjadi perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pemilihan tema Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI, “Penguatan
Risalah Mujahidin – KRISTENISASI, dalam bahasa Arab disebut al-Tanshir, adalah sebuah gerakan keagamaan yang bersifat politis kolonialis. Muncul akibat kegagalan
Dalih kebebasan berpendapat dan berekspresi dijadikan alasan pembenaran melecehkan Nabi Saw. dan merendahkan Islam. Karena itu, membela kemuliaan Islam dan
“Saya kira kelompok Syiah ‘tidak sebagus’ kelompok Ahmadiyah. Kita adalah sebuah kelompok keagamaan yang mendunia, jadi berbeda dengan kelompok Ahmadiyah
Arak-arakan panjang mengular tiada henti, dan gegap-gempita suara-suara ratusan ribu rakyat yang mengiringi, membelah dan membahana langit Jakarta. Tergelar seperti
Risalah Mujahidin – SIMPATI dunia mengalir deras pada derita korban ledakan menara WTC (2001) dan bom Bali (2002) termasuk bantuan dana para